Untukmu yang Pernah Kusentuh Oleh Panca Zumbon

UNTUKMU YANG PERNAH KUSENTUH
Oleh Panca Zumbon

Memelukmu membuatku sadar, betapa engkau telah menjadi ‘orang’,
Memelukmu mengingatkanku akan DAHSYAT nya mendekatimu,
Memelukmu berarti membagi dan menjaga aib dan prestasimu padaku,
Memelukmu kini berarti lunaslah sudah cerita petualangan batin kita,
Memelukmu membuat hati ini tumpah ruah oleh kenangan cinta kita,

Kata-kata sungguh lesu untuk sekedar mewakili perasaan,
Gojeg,
Canda,
Gurau,
Bahkan ejek, hanya permukaan dzahir, penutup cinta diantara kita, tabu,

Memelukmu membuatku sadar atas peranku akanmu,
Bahwa kedekatanmu dengan-Nya kelak akan kubanggakan diakhirat,
Meski tak ada pengakuan dalam bentuk apapun darimu untukku,
Tetapi, kelak akan kukatakan pada Allah,

Bahwa aku pernah menyentuhmu,
Sesabar,
Selembut,
Setegas,
Seperti sentuhan-Nya kepada Muhammad dulu,

Memelukmu, membuatku sadar akan beratnya perjuanganmu kelak
Memelukmu mengingatkanku, bahwa jalan ini memang terjal,
Bahwa jalan ini memang kasar,
Bahwa jalan ini memang panjang,
Bahwa jalan ini memang … memang … memang…
Memang patut setiap kita berpijak dan bertahan diatasnya,

Jalan dakwah,
Jalan membina,
Jalan terbina,
Jalan pendidikan, jalan tarbiyah,
Jalan kesunyian para Murobbi,
Pelukanmu, menyimpan sejuta cinta dan harapan,

Terimakasih Mutarobbiku.