KUSEBUT ENGKAU BIDADARI
Oleh  Dani Sukma AS
Di jelaga tunggu,  aku mengenalmu. Ketika segala teduh kutemu pada bibirmu yang membiusku  dengan seulas senyum. Aih, lesung pipimu selaksa pelangi yang merupa  tujuh warna keabadian. Dalam tatap mataku, segala lekuk tubuhmu adalah  pahatan terindah dari jemari Tuhan. Sungguh, engkau adalah keajaiban.
Sukar  kutakar segala sabar untuk menaifkan seranum rindu yang tiba-tiba  menggantung dalam tangkai jiwaku. Adakah aku mencintaimu? Entahlah,  sepertinya sulit menafsirkan segala gejolak dalam batinku. Namun,  sungguh tak dapat kutahan gelegak asa yang membuncah dalam dada, maka  usah menitah kesal jika kusebut engkau bidadari.
Ya, kusebut  engkau bidadari, sebab pesonamu telah menitah muasal hati untuk  menghambur benih-benih cinta dalam remah-remah hati. Pesonamu telah  mencipta rindu dalam senarai sanubari.
Maukah engkau bercinta  denganku? Saling menyusupkan segala getar rindu yang mengalun dalam  simphoni hasratku pun mu! Sungguh, berharap aku kita dapat menyatu;  walau kutahu ada hati lelaki lain yang mengikat hatimu.
Namun,  dalam yakinku; engkau adalah kehidupanku, dan aku adalah cinta sejatimu,  maka biarlah Tuhan yang menentukan takdir jodohmu pun aku!
Serambi Kompak, 2012
