Gersang Oleh Suriyanto

GERSANG
Oleh Suriyanto

Hati yang Gersang
Perpijak ditanah Yang Penuh Dengan Onak
Setiap Kali langkah kaki ini, terluka dan Berdarah
Kian Lama kian menjadi beku dan batu.

Ke mana akan ku arahkan suara ini.
Ditanah Gersang yang bagai tidak berpenghuni
Walau Suaraku bagaikan Petir disiang hari
Namun Wajah lugu dan Bak Bayi tidak perduli

Luka hati kian menusuk Sanu bari
Namun Bumi Gersang tidak pernah perduli
Akan hanya jadi lilin menerangi gelapnya malam hari
Menerangi sekiling, diri terbakar, tiada yang sadar.

Meronta hati ditangah Gersang.
Kian Menjadi dan membentuk perilaku perilaku
Yang Tidak berbudaya dan tidak bepekerti
Bisu dan Tuli.

....
......
..........