SEPI
Oleh I Putu Supartika
Hanya lilin yang menjilat-jilat
dalam kelabu dalam gelap sang malam
semilir angin berdesir
berpaut dengan bulan alam sunyi
tiada ada sedikit patah-patah terucap
dari lentik merah bibir merona
Debur ombak yang berlomba memecah pantai
pohon pinang terduduk terdiam
bersama batu merah bersila
Tumpuk-tumpukan kisah dan cerita
tak biasa, seperti dalam hembus darah
Malam tabu dengan fajar kepalang
bersaing tak beradu
atau
saling melawan
menjadi sebuah batang-batang bambu
yang dibelai angin buta