Met Mumet Jadi Santri Oleh Azam Amanulloh

MET MUMET JADI SANTRI
Oleh Azam Amanulloh

Setiap hari ku jalani hidup ini.
Dengan satu rasa tak pasti.
Ada perasaan mumet memikirkan hari nanti.
Apakah sebagus yang ku pikirkan tiap hari.
Membuat pikiran ku mumet sekali.

Sungguh mumetnya jadi santri.
Kesana kemari di suruh ngaji.
Tak menuruti walau sekali.
Ada suatu hukuman berarti.
Entah di cubit atau di suruh lari.

Bingung jadinya diriku ini.
Mau berbuat suatu apa lagi.
Tapi dengan tekad sepenuh hati.
Tuk menjalankan amanat suci.
ku jalani sebesar diri.

Walau badai menerjang tubuh ku ini.
met mumet jadi santri.
banyak ekstra kulikuler setiap hari.
tanpa ada henti henti.
paling ketika ujian sebentar lagi.
itu pun kurang sebulan lagi.
yang tak jelas pasti.

Mumet jadi santri.
segala sesuatu serba ngantri.
makan minum dan juga mandi.
bingung jadinya diriku sendiri.
memikirkan semua yang kan terjadi.
itulah kata yang selalu menyelimuti pikiranku ini.

Met mumet jadi santri.
demi tuk mewujudkan mimpi.
harus prihatin di segala segi.
dan tuk dapatkan ridho ilahi.

Met mumet jadi santri.
ketika saku ku mulai kosong tanpa isi.
sepeser uang pun tak tersisa lagi.
lebih lebih uang SPP belum terlunasi.
duh duh mumet sekali.
pekiranku selama jadi santri.

Eh masih ada lagi.
yang buatku pusing tanpa henti.
hafalan yang tak kunjung terselesai.
yang terus menerus bertambah lagi.
di setiap pelajaran ku sehari hari.
duh mumet jadi santri.
tugas menumpuk tak kunjung teratasi.
akhirnya hanya asal ku kerjakan semua ini.
tak memikirkan salah atau benar yang penting terselesai.
ya akhirnya kudapati hukuman di pagi hari.
dari guru yang sanat ku benci.
aduh aduh menapa jadi begini.
tak pernah aku inginkan sebelum ini.

Oh santri santri.
harus sampai kapan lagi terus begini.
memikirkan masalah sehari hari.
mana susah tuk di hadapi.
akhirnya hanya bisa tawakal pada illahi.
menyerahkan semua masalah ini.
berdoa dan terus berdoa tuk cepat terselesai.