DALAM LABIRIN
Oleh Rachmadiar Perdana
Berjalan pelan dalam labirin berdindingkan hilang akal
Teraut bingung di wajah mencari celah
Celah untuk lolos dan lepas
dari linglung dan tolol yang terus berkeliling
Di semua sisi, yang ada hanya adalah abu-abu
Jika tidak, maka itu hitam
Terang belum, aku pun terus melangkah
Makin ku teruskan, semuanya makin buntu
Makin ku teruskan, semuanya makin kelabu
Karena aku tidak membawa pelita
Semua yang ku tapaki terasa mengambang
dan tak pasti
Api...ya Api!
Yang kugenggam erat di kedua tanganku
Panas, perih dan mengoyak kulitku
Ini neraka kataku!
Ini jahannam!
Aku tersiksa oleh apa yang kubawa sendiri
Sayang, itu hanyalah penerangku tanpa pelita
Dengannya aku tersiksa
Tanpanya aku tak berdaya
Dengannya aku merana
Tanpanya aku hampa
Apabila kubiarkan api itu lepas mengembun
Hanya resah yang ku rasakan
Biarkan, biarkan ia tetap menyala, berkobar!
Melumat kayu dan besi
Dalam ruangan merah muda