Merintih Oleh Ina

MERINTIH
Oleh Ina

Sahabat,,,,
Dikala rasa bernafas panjang kau meraihku
Dikala rasa bernafas pendek kau membuangku
Untuk kesenanganmu yang tak aku mengerti
Bila asa telah kau hampiri tolehan matamu mengarah
Sahabat sejati tak merenung disaat kawan tak sehati

Sahabat
Mengapa kau tega menghina seorang hawa tak berdosa
Meminta hak atas kewajibanmu olehnya
Kau lontarkan kata yang berkasta binasa
Apa lidah telah mengajarkanmu untuk kenistaan

Sahabat
Tak selamanya mendapatku semudah berlari
Dulu kau menapakku dengan kesederhanaanmu
Kini kau henyak aku dengan pisau belati di ujung lidahmu
Berkatalah selagi nafasmu tak terhenti

Sahabat
Lesung pipit merona dipipimu kini memudar
Berhambar dengan kata-kata manis kicauanmu
Bak serigala berbulu musang betina
Ingin hati bergetar menolehmu
Tapi
Pisaumu tak mampu ku tembus dengan kebaikan
Anyaman kata telah kau hamburkan di paradise

Sahabat
Kau cantik bagai parasmu
Merona bagai pelangi di Minggu sore
Tapi Sahabat
Tingkahmu tak indah bagai perangaimu
Mimpimu tak se indah dengan ulasanmu

Oh sang pemilik hidup
Engkau tak menutupkan nafas ini dengan penuh kenistaan
Hanya sahabat yang tak mengerti arti sebuah sahabat
Hanya menelan ludah sendiri untuk oran lain
Berkelumit untuk kesetiaannya padaMu
Hidup adalah permainanMu semata
Inilah nostalgia seorang sahabatku belidah tajam

Note:
Untuk sahabat-sahabatku yang membaca puisi ini resapilah kata-kata dalam setiap baitnya jadikan itu sebagai pelajaran. Carilah sahabat yang benar-benar baik dan tulus untuk bersahabat dengan kita, karena tak selamanya orang baik hatinya baik juga. begitu pula dengan sahabat tak selamanya sahabat baik itu bersikap baik sama kita. Ingat setiap manusia punya lidah yang sangat halus tuturnya tapi bahkan tajam untuk berucap

Give up!!!!!