Kertas Pena Bernyawa Oleh Buntara Dika

KERTAS PENA YANG BERNYAWA
Oleh Buntara Dika

Kertas putih tak bernoda,
ingin sang pena untuk menghiasinya,
tertulis nan tergambar kata-kata pujian,
yang tak di inginkan oleh si kertas putih,

Namun sang pena tak menghiraukannya,
si kertas putihpun bersedih,
pena itu keras kepala (pikir si kertas putih)
tapi tak berdaya si putih untuk berontak,
di mana-mana kertas selalu ditindas oleh pena (dalam benaknya)

Si kertas putih rela sang pena mengotorinya,
namun yang sebenarnya ia terpaksa,
ingin si putih untuk pena yang memang diharap untuk menghiasinya.