MAAF
Oleh Andrie Susanto
Tuhan…
Kucoba tuk selami untaian tanya
Yang s’lalu bersandar di waktu yang gelisah ini
Merangkak bersama kilauan makna,
Yang tak pernah sedikitpun meringis tuk dimaknai
Berselimut sepi namun damai
Bergemuruh namun tak ramai
Tuhan….
Haruskah kuselipkan kata,
Dibalik bibir yang kelu ini ?
Tidak…tidak …Tuhan…
Itu hanya akan menjadi onggokan sampah
Didasar laut nafsu, yang takkan pernah redup ini
Mengikis perlahan tambatan malam
Dan menggantinya dengan fajar bertopeng khilaf
Tuhan…
Kata ini pun takkan pernah terucap
Jika ia tak pernah terlahir tuk di ucap…
Tuhan…
Terimalah kata maafku…