Pelukan Sang Ibu Oleh Nurfitriana Aprian

PELUKAN SANG IBU
Oleh Nurfitriana Aprian

“Ibu,,bagiku kau seperti pupuk,,
Yang terus membantuku untuk tumbuh,,tumbuh,,dan tumbuh,
senyummu bagaikan bungaan yang tumbuh di tangkai ku serta menghiasnya dengan warna yang penuh makna,
Namun perlahan-lahan,mengapa semua itu berubah???,

Jika aku dekat denganmu,Aku merasa kita seperti air dan minyak yang tak bisa manyatu,
Fikiranku dan fikiranmu bagai sisi magnet yang saling menolak,
Aku merasa aneh dengan semua ini,wahai ibu,,,,
Kini tahukah engkau,aku merasa tak lagi tumbuh berkat pupukmu dan
Bunga mu pun layu dari tangkaiku,,

Aku merasa mati saat sebuah perisai menebaskan pedangnya kearahku,
Satu-satunya yang aku inginkan saat ini adalah dirimu yang dulu,
Andai kau tau,,betapa tersiksanya aku,
Saat batinku menginginkan sebuah pelukan hangat dari dirimu,

Namun saat itu harus tertunda,saat sbuah gengsi menguasai benakku,
Tetapi sampai hari ini pun,
Tanpa ragu aku tetap melangkah maju kedepan
Meskipun dinginnya sikapmu tak bisa ku cairkan oleh hangatnya harapanku…..”