Mengeja Takdir

MENGEJA TAKDIR
Oleh Muhammad Zaini

Malam dengan warna abadi
hitam
tebal menutupi bendera kuning
yang tertancap senja tadi

Dengan membawa lampu diekor
kunang kunang melintasi sela pohon
kamboja
kurang satu jengkal terang terbaca
pada hitam batu nisan

Baru saja bersemayam sebujur jasad
diatas tanah basah bertabur wangi kembang
gema doa masih kuat terngiang
seakan mengiringi sukma berpulang

Kunang kunang hinggap lekat
pada hitam batu nisan
mencoba mengeja takdir sisakan tanya
siapa lagi yang akan mendapat giliran Nya