Bunga Terakhir Oleh Uswatun Hasanah

BUNGA TERAKHIR
Oleh Uswatun Hasanah

Ketika buih terdaftar dalam buku pelajar
Rinai bagia mulai terpancar
Dalam lubuk terdalam hati yang berbinar
Aku sang petuah dalam aljabar
Ingin mengingatkan pada mata
Bahwasanya pertemuan dalam berkisah
Akan ada akhir dalam bercerita
Pagi ini aku lukiskan tempat berpijak pertamaku
Dengan kelopak yang sayu dan pikir yang maju
Aku terasa asing bermula disini

Namun hati menguatkanku
Bahwa ada inovasi dan pencerahan yang terngiang di tengkorak kepalaku
Ku mulai majukan langkah dengan keraguan
Ku mulai menyeret batok pikirku ke seluruh ruang sekitarnya
Ada beda disekelilingnya
Ada rona kebahagiaan bermula disana
Aku menyukainya amat menyukainya

Berjalan dengan putaran nada dasar
Hasratku terus menggeming
mendengarkan irama demi irama yang terlontar dari cibiran orang yang tanpa tanda jasa itu
tersenyum karena lakunya yang konyol
teriris karena kesinisan kata
tergerak karena kebijaksanaan
dan terpaku karena ambisi terlalu tinggi

Hahhhhh,,, anehhhhhhh
aku mulai sakit ketika akhir dari putih abu ku
aku tak bisa berhenti dengan properti kostum aneh ini
aku membencinya namun lebih mencintainya
sayangnya ini harus berakhir dengan kisah yang takku tahu bahagia atau berduka
dan untukmu permaisuri dan pangeran bangsa yang ada disini
ku ingin tuliskan di lembar zaman
kau mahluk terbaik di fana hingga ke akhirat sana