Siul Nafasku Memanggil Syair Oleh Eko Putra Ngudiraharjo

SIUL NAFASKU MEMANGGIL SYAIR
Oleh Eko Putra Ngudiraharjo

Seolah malam menuliskan syair.
Terlukis dalam bentuk gelap mengalir.
Merayap dan lelah terusir.
Mereka hadir.
Karena tiap siul nafasku memanggil.

Dari bentuk sepi.
Kurajut kata dari hati.
Entah tentang yang tersakiti.
Atau tentang ukir mencintai.

Kadang aku bertanya pada bintang.
Bagaimana ku gambarkan bhakti ibu.
Dan kutemukan jawab penuh berlinang.
Tiap cinta dan setia tulus ibu tak terbalaskan waktu.

Jika senja tadi mampu menjawab tiap tetes hujan.
Maka malam ini akan bersyair tentang doa seorang ibu.
Dari ketika tetes basah melawan.
Hingga kering nafas berlalu.

Tawangsari, 03 Februari 2013