POTRET PERTANIAN NEGERIKU
Oleh Anggi Arini
Aku berjalan di bumi ibu pertiwi
Menyusuri setapak demi setapak
Tampaklah olehku tanahnya yang gersang
Jutaan hektar sawah yang mulai mengering karena kekurangan air
Ada seseorang yang berjuang untuk pertanian
Sosok yang tak pernah mengeluh saat sang mentari menyambar tubuhnya
Yang tak segan menggosongkan wajahnya
Hanya sebuah harapan, akan kemajuan
Namun cucuran keringat yang ia keluarkan
Tak pernah kami hiraukan
Kerja kerasnya yang penuh perjuangan
Tak pernah kami pedulikan
Sayup-sayup hembusan angin menerpa celah batu karang di lautan
Hijau dedaunan menyiur melambai-lambai
Mengingatkan aku pada Indonesia yang permai
Yang Kaya akan pertanian
Yang Kaya akan perkebunan
Yang kaya akan hasil alam
Namun semua hanya kenangan yang memilukan
Kemarau dan banjir silih berganti
Menghampiri ibu pertiwi
Kini alam bercampur dengan limbah
Yang kehadirannya tak pernah diharapkan
Potensi tinggi merusak lingkungan
Keindahan sawah yang hijau dan menawan tinggal kenangan bagi para petani
Gunung menjulang angkuh mengungkapkan kemarahannya
Keelokan kampung halaman yang indah telah berganti dengan penderitaan petani
Dan air jernih yang dulu menawarkan kehidupan kini membawa kenestapaan
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan tak pernah di hiraukan
Tak pernah terbayangkan akibatnya
Residu tanah akan menumpuk
Hama akan meningkat
Jadi tontonan mereka yang tak peduli lingkungan
Kini aku tersadar harapan itu akan hilang
ketika kita terus menantang dan merusak alam
