AIR HUJANKU
Oleh Dewi Aprilya
Hari ini langit mendung
Menggumpal di sekitar kawanan awan lainnya
Lama sekali mereka berkumpul
Namun hujan tak kunjung turun
Mataku senantiasa menatap gelapnya awan itu
Seakan dia telah bersiap untuk terjun menuju tanah
Sepintas terlihat mereka berjalan berganti tempat
Entah mereka jenuh atau bosan disana……
Mereka mengelilingi langit dengan penuh keadilan
Aku hanya tersenyum melihat awan tebal itu
Seakan fikiranku pun tahu apa yang terjadi setelah nya
Hujan…pastilah hujan yang akan turun setelah awan hitam dan tebal itu
Namun lama,aku menunggu kedatangannya….
Kupandangi terus dan terus,
Seolah mataku tak mau melewatkan setetes air yang turun pertama kalinya dari langit
Angin berhembus mengikuti dari arah kanan
Kupejamkan mata dan kurasakan dinginnya angin itu
Terpejam dan kulebarkan tanganku menghadap langit
Aku sudah menyambutmu….
Tentunya akupun sudah menunggumu…
Tik…tikk…tikk..tikk
Pelan dan bergerombolan …
Seakan dia juga menyukaiku…
Membasahi kedua telapak tangan yang sudah lama kuhadapkan kelangit
Hujan……
Sedikit menenangkanku….
Kamu membasahi seluruh tubuhku
Membalut semua luka kesedihanku,kekecewaanku,dan segala pilu yang mengiringiku
Sudah lama aku menantimu…agar menemani saat aku ingin menangis
Dengan airmu maka air mataku tak akan terlihat oleh siapapun….
Langit menangis tapi aku tahu bukan karena dia bersedih….
Tapi karena ia tahu aku membutuhkannya untuk menutupi kesedihanku…
