BERCENGKRAMA BATAS MAYA
Oleh Dita Selvina
Bersama surya kulantunkan lirih nada di dada
Menyapa kelu sosok yang tak berada
Bersama rembulan kunyanyikan lagu syahdu
Merindu sendu terbelenggu rayu wajahmu
Hampa terasa kian menyiksa
Teriris perih luka yang melara
Inginku beradu mata pada dia yang jauh disana
Sampaikan maksud yang tak bersuara
Menyapa sang batas yang mencengkram dunia maya
Sesekali kutanya pada burung yang berlalu
Dimana wajahmu ?
Sedang apa dirimu ?
Rindukah kau akan aku ?
Seraya kepakkan sayap menyapu tanyaku
Tak sekali rasa heran singgah di benakku
Bertanya merdu pada relungku
Mengapa hati ini jatuh disitu ?
Tempat yang jelas tak ku tahu ?
Kedua mata pun hanya bertemu sekali
Kedua telinga juga mendengarnya sekali
Tapi entahlah
Semua seolah berkelahi mengelabuhi jiwa ini
Jika bulan dan matahari mempunyai takdir
Maka aku denganmu pun pasti punya takdir
Jalan hidup yang berajalan karena takdir
Andai ku mampu membaca takdir
Dirmu wahai sosok yang membayangi hariku
Dirimu wahai mahluk yang menghantui ketakutanku
Dirimu wahai surya di hariku
Dirimu wahai bintang di malamku
Aku padamu
Bersndar harap pada sang waktu
Suatu waktu kita kan bersatu
Menghabiskan waktu yang terus berlalu
Aku yang mencintaimu
Selau menunggumu
Kekasih masa depanku
Tumpuan hidupku
