KATA PEMBUKA PINTU
Oleh Rini Febriyani
Selembar kertas kecil merah dan berangka menjadi tumpukan dan nafas.
Panas dari kobaran alas tempat dudukku
Lampu menganga di siang yang tak tertahankan dari bibir berpasir
Jari-jemari hilang di telan macan yang mengamuk padaku saat aku masih tak berayah.
Uang dan mutiara berhamburan di mataku
Tak adakah kata yang semurni gemericik air
Dituang dalam gelas retak.
Ku teguk air itu tapi ku sisakan yang berlumut untuk orang-orang yang menikam tubuh yang tetap tegak dalam ajaran ibu dan ayahku.
Kan ku lihat siapa yang menang dalam permaianan yang mengantar aku dalam jalan yang akan selalu ku pijak
Biarlah engkau tetap bermata merah yang akan membakar dirimu sendiri.
Putaran waktu tak ku biarkan berlalu
Menunggu dirimu
Yang terlukis di tanganku.
Dinding kasar di terpa waktu
