Aku Ingin Bicara Oleh Rosa Rosdianita

AKU INGIN BICARA
Oleh Rosa Rosdianita

Aku nyaris tak ingin tersenyum
Sejauh apapun itu rasaku, sepertinya hambar
Tak ingin terbaca hati siapapun
Enggan berkata bercerita

Gugup emosi tak berwujud
Menelan pedih yang tak terdengar
Enggan menangis berteriak
Terbalut kalut menakutkan

Aku berdiri di atas kumpulan bait yang tersimpan
Menahan segala emosi yang tercipta
Aku melangkah menyisiri jalan yang tak berarah
Sssssttttt, hening tak bergeming
Senyap yang ku cipta mengetuk batinku
Gelap yang yang menelan terang
Kumeninggalkan segala pandang
Menutup segala jejak
Kali ini ku sendiri, serasa sendiri terbalut dingin yang menusuk

Aahh hanya perasaanku saja
Selalu berisyarat dalam hati
Mencoba tersenyum meski isak dalam hati
Mungkin sebenarnya aku tak seharusnya begini
Hanya saja aku tak tahu harus bagaimana
Mungkin saja aku lelah dan ingin menangis

Hanya saja aku malu pada rumput yang menari dengan riangnya
Bersama udara yang tak pernah lelah mencari insan yang bernafas
Dan kupu-kupu yang hinggap dengan manisnya
Mentari yang selalu menyambut pagi dengan sejuknya
Bulan dan bintang dengan cantiknya menemani sang malam

Betapa bodohnya jiwa ini tak yang tak pernah bersyukur
Nikmat ini begitu indahnya
Hingga tak ada insan yang kekurangan
Tak seharusnya aku menahan kebahagiaanku
Meski selalu ada pengorbanan yang layak ku pertaruhkan

Kupejamkan mata setitik waktu
Menghela nafas dengan santainya
Cukup mengingat segala pahit dan manis yang pernah mewarnaiku
Dan segala mimpi yang sempat tertunda

Rangkul aku dalam riangmu
Uraikan segala cerita tentang cinta, persahabatan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kasih sayang yang tulus
Hapuskan airmataku kala aku telah cukup kuat menahan kepedihanku
Ajak aku menari di atas drama yang penuh terjal
Ajari aku tersenyum dikala aku mudah menguraikan airmata

Ya, aku berada dipuncak letih pada buku yang ku genggam
Tinta penaku telah habis
Kertasnya pun telah usang
Aku ingin bicara, bahasa hati, bahasa tubuh, bahasa jiwa
Karna aku tak ingin torehkan pada pasir yang akan tertelan oleh ombak
Takkan menuliskan pada awan yang akan terhapus angin
Dan takkan kutuliskan pada embun yang tentunya akan gersang oleh terik