BAGIAN KECIL
Oleh Ratna Dewi Kemalasari
Aku berjalan terpatah-patah
Hendak menepis musibah yang datang di hadapanku
Terpengkal-pengkal dan hampir jatuh
Menepak jauh-jauh rasa sakit itu
Diam. Aku terdiam. Mendengar berita yang menyedihkan. Teramat menyedihkan bahkan
Saat dalam puisimu aku tak mau membaca.
Tergugu meski menyayat hati. Jauh dalam dugaanku yang nyata
Engkau yang datang merekah bagai bunga mengharumkan jiwa
Menebar pesona dalam teduhnya pandanganmu
Lembut meski angkuh
Dan hadirnya ketulusan didalam bagian hidupku yang paling kecil
Bagian kecil yang amat indah. Kini. Dengan sepatah dua patah kalimat berguguran jatuh dalam tetesan-tetesan air mata.
Jelas sudah Tuhan menjauhkanku darimu
Namun kuukir lagi dirimu yang utuh
Mencoba mengenggam kembali nyatanya kasihmu
Sekali lagi kau putuskan tali temali yang telah kuraut.
Hinakah aku dalam pandanganmu hingga kau begitu suka memainkan bagian yang kecil ini.
Bagian yang merupakan satu-satunya yang bisa kujaga.
Bagian yang penuh dengan guratan namamu.
Bagian yang selalu menyeka cintaku.
Bagian kecil bernama Hati.
Yang tak jelas datang darimana. Dan hanya mampu tersirat dalam rasa.
Bagian kecil yang selalu Tuhan muliakan. Dan aku malu telah menggoreskannya atas namamu.