Waktu Akhir yang Bertanya Oleh Iswadi Idris S.Pd

WAKTU AKHIR YANG BERTANYA
Oleh Iswadi Idris S.Pd

Kuberjalan dari Rumahku,melangkah tertatih saat kerikil menyapa kakiku.
Keesokan harinya juga sama,saat tiba ujianpun kakiku sering menyapanya.
Sial datang bertubi-tubi,tak henti tuk meraih mimpi,kupanjatkan tiap hari.
Bukit,pohon jati,kicauan burung,dan aroma tembakau adalah nasibku.
Semuanya menatap waktu dimana hentiku...kapan...?.
Awalpun berjalan dan sampai saat ini Aku berada disini 3 tahun sudah...!.
Jam tak sama dengan hari,begitu pula kuterima pelajaran semuanya beda.
Membaca,menulis,menghitung adalah pekerjaanku tiap hari.
Canda tawa dikelas,merupakan hiburan tuk hilangkan rasa penat ini.

Aku tahu,kesalahan tak akan pernah gampang terhapus.
Apalagi,saat GURU menerangkan,ada temanku juga ikut menerangkan.
Sehingga hati ini,terasa terjebak oleh gurauan teman-temanku sendiri.
Mereka tak pernah sadar betapa pentingnya belajar disini.
Kita bisa membaca...
Kita bisa menulis...
Kita bisa menghitung...

Dan kita juga belajar disiplin di sekolah ini.
Apa yang dapat kita berikan kepada mereka?
Apa yang harus kita lakukan untuk mereka?
Mereka Orang tua kita juga,saat teman kita sakit mereka yang menjaganya
Ketika teman kita bertengkar mereka yang mendamaikannya.
Apakah hanya dengan seperti ini kita bisa merubah kebaikan mereka?
Lalu dengan merayakan ini Bisakah terhapus kesalahan kita?
Tidak ... mereka hanya ingin kita berubah menjadi lebih baik.