DAN MEMERAH
Oleh Chandra Sirait
Seperti kemarin,wajah penuh kerutan menghias binar cerah wajah
bercerita keluh kesah hidup pagi ini
dengan mata serong tak berarah
tajam sorot mata dari peluh
Terbekas semagat dari jiwa
ingin mulai pagi ini
mengubah hidup untuk mati
biar lelah ada di raga
berwarna biru darahmu,bukan berati bangsawan
engkau hanya mimpi berjubah pangeran
Seruan,teriakan dan histeria ada di silat lidah dari bongkahan mulut
mengintip masa dimana akan terasa seperti surga
mungkin besok atau sebelum mati
hanya Tuhan yang bisa mengerti
Ingin menngutuk semagat dari tokohmu
yang kontradiksi dengan harapan
dan menyembah dunia,engkau lupakan ESA
haruskah harapanmu terbunuh untuk sebuah ego dari hati kecil
engkau yang berkeluh kesah,yang jiwamu remuk oleh pukulan keras dari umurmu
yang terjatuh dengan sebuah ego
caci makilah yang seharusnya kau maki
jangan bunuh hatimu
Dan warnamu adalah hidupmu
mungkin tergores atau terlukis
mencerah menghiasa taman hidup
dan engkau pun memerah