PEMBUAT LUKA
Oleh Ery Kurnia
Mengais peluh tak berkeringat
Menyeka air mata tak mengalir
Kau tetap bertengger membelah cakrawala
Membusungkan dada dengan senyum penuh dusta
Kau menyebut dirimu bunga, padahal kau bangkai
Kau menyebut dirimu malaikat padahal kau iblis
Kau menyebut dirimu cinta padahal kau luka
Menggerus ketidak berdayaanku dalam senyum kamuflase
Menggiling kelemahanku dengan lentik jemari singamu
Mengarakku dalam roda kenistaan
Mendorongku tersunyum dalam rangkaian luka tak berujung
Menenggelamkanku dalam segelas rindu berombak samudra
Aku tersungkur mengais iba
Tapi kau...
Kau berlari menembus kabutt menari bersama senja
Mendendangkan kemenangan atas enyahnya jiwaku
Tinggalkanku dengan peluh nanah dan air mata darah
Akhirnya aku lenyap bersama jiwa terdalam yang utuh karena luka yang kau cipta.