Semut Kecil

SEMUT KECIL
Puisi Herutrian

Kurasa kita hanya seekor semut kecil yang berlarian,
ketika banjir melanda dan sarang-sarang ditenggelamkan.
pohon-pohon yang dulu tegak menjulang—yang pernah kita
dirikan istana dari lembar dedaunan–kini tak lagi mampu
menjadi tempat naungan. sebab angin dan hujan telah
memintanya tumbang dan berjatuhan.

Kemudian kita putuskan berlari menembus bukit-bukit
dan pegunungan, menjauh dari luapan air yang mematikan.
yang telah merendam perkampungan nelayan serta mengubur
saudara kekasih dan para rekan, hingga hari-hari serasa
diliputi mendung yang tak berkesudahan:
serupa prajurit yang kalah telak dalam pertarungan.

Kupikir kita belum tuntas menarik napas lega, sewaktu
terdengar gemuruh dari dalam tanah yang memupus semua
harapan—lalu disusul debu dan awan panas yang beterbangan,
menyapu dan menghanguskan mimpi kehidupan. dan kurasa
kita hanya bisa saling berpandangan, seraya mengingatkan
bahwa kita hanyalah semut kecil yang harus berlarian