ku tel***angi hati yang nista ini
belenggu yang sangat kuat
mengikat erat,
ku coba tuk melepas belenggu itu,
tapi tiadalah suatu daya bagi ku
aq hanyalah jiwa yang lemah
aq ingin kembali,
tapi dari mana tempat ku berasal
terkadang tiada juga aku mengerti
Air Mata,
kenapa harus menetes?
apakah ada kesedihan?
dibalik manis senyum ini?
aku tak perlu menangis,
aku tak perlu bersedih,
karena,
aku dicipta bukan tuk menangis
ataupun bersedih
tetapi,
untuk ditempa,
pande dunia yang keras
disini aku bicara,
dengan hati tel***ang,
telah ku lepas semua,
hingga tiada sisa jerat
kan kusimpan Rinduku,
hingga menjadi samudra,
agar tak usai mimpi panjang ini
entah sampai kapan ku temukan tepi
ku kotori lagi lembar putih itu
dengan coretan SyaiR BerdaraH
entah berapa lama aku kan bertahan
bukan soal tuk dibicarakan,
tetapi,
tetesan Air Mata itu
tiada berhenti.
walau lelah,
jangan kau bosan tuk menyeka
ku panggil jiwa ku kembali
menyatu dan mengukir mimpi
karna selama ini
aku rasa hidup tanpa jiwa,
bagai binatang dalam rimba
gini pikiran ku kedodoran
dipermainkan rimbanya nafsu
bhatin ku capek,
melihat pertarunga nafsu
sejenak jangan kau pergi
temanilah aku disini
mengurai mimpi yang tiada pasti
menapaki jalan yang terjal mendaki
jadilah kamu senyum mentariku
jadilah kamu gemerlip Bintangku
dan
jadilah kamu purnama
dalam gelap malamku
agar tak usai mimpi panjang ini
"Air Mata......"