Adigung Oleh Erna Dwi Susanti (Ern Hidayatul Ulya)

ADIGUNG
Oleh Erna Dwi Susanti (Ern Hidayatul Ulya)

Luput, nak! Luput itu luput!

Berhentilah tertawa dalam kebisinganmu, biyung
Memalukan kisah kecil dalam solek kemewahan..
Puas jika cerita teralir beriringan mengenang lingkar diksi nista.

Luput, anakku. Segera peraduan menanti

Berdebah dalam dering siang kehangatan
Buang muka yang tak pantas kembali aku sodorkan
Picingan hina dan lembah telah curam terhantam
Diri telah terharga dalam kemahalannya.
Hilang sore, dan senja mengenang.

Nak, luput dalam cerita. Segeralah, kesini kembali. Luput!

Arus tak kan pernah membelokkan cahaya
Demikian aliran tersentuh mahalnya suci matahari
Iring-iringlah jika mampu tejamah
Lepas dan hilang bila gundukan hilang merembas dalam artesis kegundahan

Luput pusaka masih berkibar, suara padu tergema santun menuntut, kembalikan dalam kesahajaan Indonesia.
Biyung ! Abdi menanti dan merindui