Apakah Kau, Melihat Sebelah Mata? Oleh Yogi Abdullah

APAKAH KAU, MELIHAT SEBELAH MATA??
Oleh Yogi Abdullah

Bosan,aku menuliskan kata yang tak tau kuapakan..
Dalam kata ini aku bernafas,aku melihat,aku selalu berfikir kematian..
Wahai pena,siapakah yang hakiki mengutarakan ketika aku memegang dan melihatmu..
Apakah arti semua..sedang tak ada majas semu manusia..

Tersenyum,yang kau punya dan aku pun tak punya,adalah kebahagian..
Karna menyukai yang kulihat,kudengar,kufikirkan melibihi itu..
Terang,memutar sudut itu, seperti hujan yang menyirami semua permukaan bumi..

Sendiri,bagai orang yang menentangku dengan kesedihan..dan aku menertawakannya..
Seperti aku dijatuhkan.. berdiri kembali dengan syukur..
Atau aku sekalipun ditusuk pedang tajam yang menembus..menahan sakit aku akan memberikannya buah pir segar yang baru kuambil dengan tersenyum..

Kau yang tak berjamak sudut pandang !
Yang dikatakan sipintar bodoh..
Yang diam antara tawanya..
Yang beda diantara sama..
Yang gagal tak bernilai

Ketahuilah..terkadang sendiri dan diam berdiskusi dengan alam dan tuhan lebih bermakna pada masanya..
Sebab menyakitkan ketika mereka mendengar tapi tidak mengerti..

Kau yang tak berjamak sudut pandang!
Siapakah diantara yang tak bermakna,sedang..
Sebagian memaknai hayat untuk dinikmati tanpa patok peraturan..
Sebagian memaknai hayat hanyalah lelucon dengan ketidakseriusan segala yang ada..
Sebagian memaknai materi sebagai symbol keberhasilan hayat..
Sebagian memaknai hayat kasih sayang dengan cinta..
Sebagian memaknai hayat tak abadi dengan kepercayaan agamanya..
Sebagian memaknai hayat mengalir seperti air yang ditakdirkan..

Aku bukanlah kamu..begitupun sebaliknya..
jangan mengekang yang tak bisa disatukan..
Tapi menghargai kias hayat tanpa keberbedaan pandangan adalah hakikat hayat bagiku..
Tersenyum dan tertawalah dengan makna hayat mereka masing masing adalah kebahagian hakiki yang tidak ternilai harganya..
Sebagai wujud ditakdirkan hayat ..
Begitupun aku ingin lepas,seperti tak ada yang salah ketika kucing yang memakan tumbuhan pagi ini..

Hargailah semua..’’