MALAIKAT ITU, IBU
oleh Suluh Wikaningtyas
Dimalam disaat semua terlelap
Seorang wanita setengah baya
Pergi berwudhu…
Menggelar sajadah, dan berseujud kepada-Nya
Dimalam yang sunyi itu
Ia menangis dan berdo’a
Dengan segenap ketulusan, demi sang buah hati…
Sadarkah, di waktu ketika kita jatuh sakit
Ibu akan berjaga di larutnya malam
Walau lelah, seharian penuh habiskan waktunya untuk bekerja
Maka ia akan bersedih, melihat kita terbaring lemah…
Ketika kita pulang, Ibu berdiri di depan pintu
Menyambut kedatangan dengan senyumannya
Berharap, hari ini adalah hari yang baik untuk kita…
Disaat esok ujian sekolah segera tiba
Mungkin Ibulah yang lebih sering berdo’a dibanding kita
Meminta hasil yang terbaik yang akan mengukir bangga di hati
Dan pernahkah ibu mengeluh?
Belasan tahun merawat kita yang nakal ini
Yang tak mau turuti perintahnya…
Atau pernakah Ibu putus asa?
Dan berkata “lelah sudah aku menjadi ibumu.”
Disaat kita bantah ucapannya, lalu pergi mengacuhkannya…
Bahkan, Ibu mau seperti lilin
Yang rela hancur demi mengusir gelap
Ibu.. satu-satunya tempat terindah untuk bernaung
Batapa kecewanya Ibu, bila kelak kita gagal meraih impian
Dan akan sangat pedih hatinya,
Jika perjalanan kita hanya berakhir sampai disini…
Tanpa kasih dan cinta Ibu,
Dapatkah kita hidup seberuntung ini?
Jangan samapi airmatanya terjatuh,
Walau hanya setetes…
Telah Ibu korbankan seluruh jiwa dan raganya
Buatlah ia tersenyum, dan bahagia menjadi Ibumu…