SENYUM BAHAGIA
Oleh Angga Wijaya
Mendung kian pekat di langit malam ini
Angin pun seolah enggan berhembus mengabarkan hangatnya rindu menyentuh kalbu
Suara suara pilu keharuan menjadi simfony indah dalam nyanyian sunyi kesendirian
Maka dingin pun kian meresap ke jiwa yang haus sentuhan
Wajah wajah heran menatap dengan penuh curiga
Mulut mulut pun berbisik dengan penuh tanda tanya,
Tapi biarlah, biarlah semua itu mereka yang jawab
Sampai mulut mulut itu kini menjadi maklum
Biarkan aku berdiri di tanah hampa
Semua hancur tak tersisa,
Seolah mimpi tak lagi indah
Dan ketika asa tak lagi ada
Tapi nafas baru kini hadir membawa angin segar
Seolah dialah mimpi indah ditengah buruknya malam
Asa pun kembali ada
Menikmati hidup dengan senyum bahagia